Safety Topic

MUSIM HUJAN DATANG, WASPADA BAHAYA YANG IKUT SERTA

Musim hujan di Indonesia membawa peningkatan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Berdasarkan data BMKG, 67% wilayah Indonesia diperkirakan mengalami curah hujan tinggi (>2500 mm/tahun) pada tahun 2025, dengan potensi peningkatan 20%. Cuaca ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi terlebih lagi, membawa serta berbagai peningkatan risiko kecelakaan yang mengancam keselamatan kita, baik selama dalam perjalanan maupun saat melaksanakan pekerjaan di lapangan. Berikut bahaya-bahaya spesifik di musim hujan dan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri sendiri dan rekan kerja.

Pertama dan paling umum adalah bahaya jalan dan permukaan licin. Air hujan yang bercampur dengan oli, debu, atau lumpur menciptakan lapisan yang sangat licin, drastically meningkatkan risiko terpeleset, tersandung, dan jatuh. Tidak hanya di area luar, lantai gedung yang terkena air juga menjadi sangat berbahaya. Untuk mencegahnya, kita harus ekstra hati-hati dalam melangkah, tidak terburu-buru, dan selalu menggunakan pegangan tangga. Pastikan alas kaki kita memiliki grip yang masih baik dan dirancang untuk kondisi licin. Bagi yang mengemudi, meningkatkan jarak aman dan mengurangi kecepatan adalah keharusan mutlak.

Bahaya kedua yang sangat mematikan adalah genangan air dan potensi bahaya listrik. Air adalah konduktor listrik yang sangat baik. Genangan air yang menyentuh peralatan listrik yang rusak, kabel yang terkelupas, atau panel listrik dapat dengan mudah mengalirkan arus listrik ke tubuh kita. Risiko sengatan listrik (electrocution) di musim hujan sangat nyata. Kewaspadaan kita harus ditingkatkan. Selalu inspeksi visual pada kabel extension dan power tools sebelum digunakan. Hindari menyentuh peralatan listrik dengan tangan basah atau saat berdiri di atas genangan. Laporkan segera setiap kerusakan instalasi listrik yang Anda temukan.

Aspek ketiga yang sering diremehkan adalah visibilitas atau jarak pandang yang rendah. Hujan deras dan langit yang gelap mengurangi kemampuan kita untuk melihat dengan jelas, baik sebagai pengemudi maupun pejalan kaki. Lubang, rintangan, dan bahkan orang lain menjadi sulit teridentifikasi. Untuk mengatasi ini, penggunaan APD yang tepat adalah kunci. Kenakan jas hujan berwarna terang atau dilengkapi pita reflektif, jangan yang gelap. Bagi pengendara, menyalakan lampu utama di siang hari yang gelap sangat membantu agar kendaraan kita lebih terlihat oleh orang lain.

Terakhir, kita harus waspada terhadap bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor, terutama jika lokasi proyek kita berada di dataran rendah atau area perbukitan. Kenali tanda-tanda peringatan dini seperti retakan tanah di tebing, air yang tiba-tiba keruh di selokan, atau suara gemuruh dari arah bukit. Yang paling penting, jangan pernah nekat menerobos genangan banjir, baik dengan berjalan kaki maupun berkendara, karena kekuatan arusnya seringkali lebih kuat dari yang terlihat. Selalu patuhi instruksi evakuasi dari supervisor dan pantau terus informasi cuaca dari sumber yang terpercaya.

Musim hujan adalah tantangan yang harus kita hadapi dengan kesiapan dan kewaspadaan penuh. Setiap dari kita memiliki peran krusial untuk mencegah kecelakaan. Mari kita berkomitmen untuk selalu waspada, menggunakan APD dengan benar, melaporkan kondisi tidak aman, dan yang terpenting, tidak mengambil risiko yang tidak perlu. Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama.

Salam Safety!

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn

Absen Toolbox Meeting

Setiap karyawan WAJIB mengisi form dibawah ini untuk melakukan Absensi setiap habis pembacaan Materi Safety Topic.