Safety observation pada mata adalah tentang membangun budaya kewaspadaan kolektif dengan satu alat yang paling canggih dan selalu kita bawa: mata kita. Judulnya adalah “Mata Mu adalah Sensor Terbaikmu”. Filosofi ini berdasar pada teori Manajemen Risiko Proaktif, yang intinya adalah bahwa mencegah sebuah insiden jauh lebih efektif dan manusiawi daripada menangani akibatnya. Setiap kecelakaan hampir selalu didahului oleh setidaknya satu kondisi tidak aman (unsafe condition) atau satu perilaku tidak aman (unsafe act) yang dapat terlihat, jika saja seseorang cukup waspada untuk memperhatikannya. Inilah yang disebut dengan “near miss” atau nyaris celaka, yang merupakan kesempatan emas untuk belajar dan memperbaiki sistem sebelum konsekuensi fatal terjadi.
Mengapa pendekatan reaktif—yaitu hanya bertindak setelah insiden terjadi—sangat berbahaya? Karena itu berarti kita mengizinkan bahaya itu berkembang hingga titik where it hurts. Teory Heinrich’s Triangle (1931) menggambarkan dengan jelas: untuk setiap 1 insiden major yang menyebabkan cedera serius, ada 29 insiden minor (cedera ringan) dan 300 near miss yang tidak dilaporkan. Artinya, dengan secara proaktif mengamati dan melaporkan near miss serta kondisi tidak aman yang kita lihat, kita secara efektif memangkas dasar dari piramida tersebut dan mencegah insiden besar terjadi. Setiap laporan observasi, sekecil apa pun, adalah data berharga yang membantu kita memetakan dan mengendalikan risiko di tempat kerja kita.
Implementasi observasi proaktif dalam keseharian kerja dimulai dengan membiasakan diri melakukan scan visual 30 detik sebelum memulai aktivitas untuk mengidentifikasi potensi bahaya seperti lantai licin atau peralatan tidak rapi, dilanjutkan dengan menerapkan prinsip “lihat-sebut-lapor” dimana setiap kondisi tidak aman langsung dikomunikasikan ke tim dan dilaporkan untuk ditindaklanjuti, serta mengembangkan budaya saling mengingatkan secara sopan ketika melihat perilaku berisiko, dimana data menunjukkan pendekatan sederhana namun konsisten ini mampu mengurangi near-miss hingga 62% dan incident rate hingga 55% dalam 6 bulan melalui peningkatan kewaspadaan kolektif tanpa mengganggu produktivitas kerja.
Keselamatan bukanlah tentang keberuntungan. Ini adalah hasil dari kewaspadaan yang konsisten dan kemauan untuk peduli. Mata setiap dari kita adalah sensor yang paling powerful untuk mendeteksi bahaya sebelum bahaya itu mendeteksi kita. Mari kita jadikan kebiasaan untuk aktif mengamati, berani berbicara, dan bersama-sama menciptakan tempat kerja di mana setiap orang dapat pulang dengan selamat kepada keluarganya. Ingat, tidak ada pekerjaan yang begitu mendesak atau penting hingga kita tidak dapat meluangkan waktu untuk melakukannya dengan aman. Terima kasih.
Salam Safety!