Tubuh kita ibarat mesin yang membutuhkan bahan bakar berkualitas tinggi untuk beroperasi secara optimal. Bahan bakar tersebut adalah makanan dan minuman yang kita konsumsi. Pilihan kita akan langsung mempengaruhi tingkat energi, fokus, kewaspadaan, dan bahkan mood kita sepanjang hari. Dengan memilih “bahan bakar” yang tepat, kita tidak hanya berinvestasi untuk kesehatan jangka panjang, tetapi juga secara langsung meningkatkan produktivitas dan yang terpenting, memastikan kita tetap waspada terhadap potensi bahaya di area kerja.
Kondisi lemas, mengantuk, atau sulit berkonsentrasi, terutama pada jam-jam sore merupakan fenomena yang sering disebut “the afternoon slump” ini seringkali dipicu oleh pola makan yang kurang tepat. Konsumsi sarapan tinggi gula seperti donat atau minuman manis dapat menyebabkan gula darah melonjak drastis lalu jatuh secara tiba-tiba, memicu kelelahan. Demikian pula, makan siang yang terlalu berat, berlemak, atau digoreng memaksa tubuh mengalihkan banyak energi untuk proses pencernaan, sehingga membuat kita mengantuk dan tidak waspada. Dehidrasi ringan juga merupakan penyebab umum menurunnya fokus, sakit kepala, dan kelelahan. Dalam konteks keselamatan kerja, kondisi-kondisi ini sangat berisiko karena dapat mengurangi kewaspadaan (alertness), memperlambat waktu reaksi, dan mengganggu pengambilan keputusan—faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab langsung insiden dan kecelakaan kerja.
Untuk menjaga energi dan kewaspadaan tetap stabil, kita dapat menerapkan strategi pola makan sederhana. Pertama, mulailah hari dengan sarapan berkualitas yang terdiri dari karbohidrat kompleks dan protein, seperti nasi merah dengan telur atau oatmeal dengan kacang, untuk memberikan energi yang dilepaskan secara perlahan. Kedua, untuk makan siang, terapkan prinsip “isi piring”: setengah piring diisi sayuran, seperempat untuk protein (ayam, ikan, tempe), dan seperempat untuk karbohidrat kompleks (nasi merah, ubi), dengan porsi yang tidak berlebihan. Hindari minuman manis dan ganti dengan air putih. Ketiga, siapkan camilan sehat seperti buah potong, kacang-kacangan, atau yoghurt untuk dikonsumsi pada waktu istirahat guna menjaga kadar gula darah tetap stabil. Yang terpenting dan paling mudah adalah menjaga hidrasi dengan minum air putih minimal 2-3 liter per hari. Bawalah botol minum ke area kerja dan jangan menunggu haus untuk minum, karena haus sudah merupakan tanda awal dehidrasi.
Marilah kita jadikan pola makan sehat ini sebagai bagian dari prosedur keselamatan kita. Karena tubuh dan pikiran yang prima adalah alat pelindung diri yang paling utama. Dengan memilih ‘bahan bakar’ yang tepat, kita tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi yang terpenting, memastikan kita selalu waspada dan bisa pulang dengan selamat.
Salam Safety!