Bekerja dengan bahan kimia memiliki risiko yang tinggi karena sifatnya beragam, mulai dari mudah terbakar, korosif, beracun, hingga menimbulkan iritasi pada kulit maupun pernapasan. Setiap bahan kimia memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga penting bagi pekerja untuk selalu memperhatikan label serta piktogram bahaya yang tertera pada kemasan. Informasi lebih rinci juga terdapat pada Safety Data Sheet (SDS), yang berisi identifikasi bahaya, cara penanganan, penyimpanan, hingga tindakan darurat. Dengan memahami hal ini, pekerja dapat mengenali potensi risiko sejak awal sebelum menggunakan bahan kimia tersebut.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah lapisan perlindungan utama saat menangani bahan kimia. Sarung tangan tahan bahan kimia, kacamata safety, face shield, apron, masker atau respirator, serta sepatu safety harus dipilih sesuai jenis bahan yang digunakan. Namun, perlindungan tidak hanya berhenti pada APD. Pengendalian teknis seperti penggunaan ventilasi yang memadai, penyimpanan terpisah sesuai jenis bahaya, serta pelabelan wadah dengan jelas juga merupakan bagian penting untuk mencegah paparan dan kecelakaan. Semua pekerja harus disiplin menggunakan APD dan mengikuti prosedur kerja aman, bukan hanya untuk melindungi diri sendiri tetapi juga rekan kerja di sekitarnya.
Tumpahan bahan kimia, meskipun kecil, harus ditangani dengan benar sesuai prosedur. Untuk tumpahan ringan, gunakan bahan penyerap yang sesuai dan kumpulkan limbah ke wadah berlabel. Jika tumpahan cukup besar atau berisiko menimbulkan paparan serius, segera evakuasi area dan hubungi tim darurat. Penting juga untuk tidak makan, minum, atau merokok di area kerja yang menggunakan bahan kimia agar tidak terjadi kontaminasi. Ingatlah bahwa satu tetes cairan kimia dapat menimbulkan luka serius, dan satu kali menghirup uap beracun bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, mari kita selalu waspada, memahami prosedur, dan menggunakan APD secara konsisten agar dapat bekerja aman dan pulang dengan selamat.
Salam Safety!