Near miss adalah kejadian yang berpotensi menyebabkan kecelakaan atau kerugian, namun tidak sampai menimbulkan cedera, kerusakan, atau dampak lainnya karena adanya keberuntungan atau tindakan pencegahan yang cepat. Contohnya seperti hampir terpeleset karena lantai licin, namun berhasil menyeimbangkan diri sebelum jatuh. Walau tidak terjadi cedera, near miss adalah peringatan dini adanya potensi bahaya di tempat kerja.
Banyak karyawan mengabaikan near miss karena merasa “tidak terjadi apa-apa”. Padahal, jika tidak dilaporkan, kondisi yang sama bisa menimbulkan kecelakaan nyata di kemudian hari. Melaporkan near miss membantu tim HSE dan manajemen untuk mengidentifikasi bahaya tersembunyi, memperbaiki kondisi kerja, serta mencegah kecelakaan yang lebih serius. Setiap laporan adalah kontribusi nyata untuk keselamatan bersama.
Laporan near miss sebaiknya dilakukan segera setelah kejadian, dengan mencantumkan waktu, lokasi, penyebab potensial, dan tindakan pencegahan yang dilakukan. Gunakan formulir atau sistem pelaporan yang sudah disediakan perusahaan, atau sampaikan langsung kepada atasan maupun tim HSE. Ingat, pelaporan bukan untuk menyalahkan siapa pun, tetapi untuk belajar dan memperbaiki sistem kerja.
Ingatlah bahwa setiap near miss yang dilaporkan bisa menyelamatkan rekan kerja dari bahaya di masa depan. Budayakan untuk tidak menutup-nutupi kejadian dan jadikan pelaporan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama. Keselamatan bukan hanya soal APD dan prosedur, tapi juga tentang keberanian melapor dan kepedulian terhadap sesama.
Salam Safety!