Safety Topic

OSTEOPOROSIS PADA USIA PRODUKTIF

Dalam bayangan banyak orang, osteoporosis sering kali dikaitkan dengan proses penuaan, namun sebenarnya penyakit ini dapat mempengaruhi seseorang pada usia produktif. Perlu kesadaran untuk memahami, mencegah, dan mengatasi osteoporosis sebelum masalah kesehatan ini memperburuk kualitas hidup.

Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan rapuh karena hilangnya massa tulang yang terjadi secara berlebihan. Hal ini mengakibatkan tulang menjadi lebih mudah patah, bahkan dengan trauma ringan seperti batuk atau jatuh dari posisi berdiri.

Topik keselamatan terkait osteoporosis mencakup pencegahan, perawatan, dan manajemen risiko.Pencegahan melibatkan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup, olahraga teratur, serta menghindari rokok dan alkohol berlebihan. Perawatan mencakup perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan manajemen risiko jatuh, terutama pada usia produktif. 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami osteoporosis:

  • Hormonal: Penurunan kadar estrogen pada wanita saat menopause dan penurunan testosteron pada pria.
  • Kekurangan kalsium dan vitamin D: Nutrisi ini memainkan peran penting dalam pembentukan tulang.
  • Konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu pembentukan tulang baru.
  • Rokok: Merokok dapat mengurangi kepadatan tulang.

Seringkali osteoporosis tidak menunjukkan gejala hingga terjadi patah tulang. Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul:

  • Sakit punggung, disebabkan oleh tulang belakang yang retak atau runtuh.
  • Penurunan tinggi badan seiring waktu.
  • Postur tubuh membungkuk.
  • Tulang yang mudah patah.

Patah tulang adalah komplikasi utama dari osteoporosis, terutama pada tulang pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang. Patah tulang pinggul bisa mengakibatkan komplikasi jangka panjang, bahkan kematian. Selalu komsumsi vitambin D untuk mencegah terjadinya kropos tulang.

Pencegahan Osteoporosis:
  • Asupan Kalsium dan Vitamin D:
    Pastikan kebutuhan harian terpenuhi melalui makanan atau suplemen. Sumber kalsium yang baik termasuk produk susu, sayuran hijau, dan ikan dengan tulang lunak. Vitamin D dapat diperoleh dari sinar matahari dan makanan seperti ikan berlemak atau suplemen.
  • Olahraga Teratur:
    Latihan beban dan olahraga yang melibatkan tumpuan berat badan, seperti berjalan, berlari, atau angkat beban, baik untuk memperkuat tulang. Hindari olahraga berdampak tinggi jika sudah didiagnosis osteoporosis.
  • Hindari Merokok dan Alkohol Berlebihan:
    Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat memperburuk kondisi tulang.
  • Pemeriksaan Kepadatan Tulang:
    Lakukan pemeriksaan kepadatan tulang secara teratur, terutama jika memiliki faktor risiko osteoporosis.

 

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn

Absen Toolbox Meeting

Setiap karyawan WAJIB mengisi form dibawah ini untuk melakukan Absensi setiap habis pembacaan Materi Safety Topic.